Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Budaya Turatea

Pa'batteang Adalah kata dari bahasa Makassar dengan kata dasar "batte" artinya kelahi a'batte  artinya berkelahi "pa'batteang artinya Perkelahian. Pa'batteang merupakan sebuah event tahunan yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai luapan kegembiraan pasca panen. Permainan ini dilaksanakan dengan cara berkelahi satu lawan satu, uniknya tidak boleh pakai tinju akan tetapi menggunakan tendangan dan teknik bantingan. Pemenangya ditentukan ketika lawan berhasil dijatuhkan atau tangan menyentuh tanah. Karena menggunakan tendangan maka nama lain dari pa'batteang adalah appasempa' artinya saling menendang. Dari sinilah para jawara dari setiap kampung mewakili kampungya untuk bertarung. Arena pertarungannya di atas tanah kering yang dikelilingi penonton sebagai ringnya. Sebelum melaksanakan pertarungan biasaya calon petarung masuk arena mencari lawan dengan menaikkan tangan sambil berteriak "sillompona" artinya sama besar, ...

Makanan Tradisional Khas Turatea

Gambar
Cabelong Penganan tradisional yang berasal dari Jeneponto ini terbuat dari adonan tepung beras ketan hitam atau putih dibentuk sedemikian rupa agak menyerupai donat kemudian digoreng hingga matang kemudian Disajikan dengan irisan gula merah. Cara memakan kue ini dengan memotong sebagian kecil kemudian irisan gula dilengketkan ke bagian dalam kue lalu dimakan. Rasanya enak dan gurih khas beras ketan. Kue ini biasanya disajikan saat ada acara yang tidak resmi. Misalnya saat gotongroyong bangun rumah, mengumpulkan kayu bakar untuk persiapan pesta pernikahan. Kue ini selalu ada di antara teh panas dan kopi panas. Berbeda dengan penganan tradisional lain seperti Roko- roko Cangkuning, Barongko, roko roko unti, Pawa yang kelasnya lebih diatas dibanding Cabelong. Kue-kue tradisional diatas lebih sering disajikan saat acara resmi seperti acara pernikahan, acara sunatan, aqikah dan acara tradisional lain. Dahulu kala Cabelong ini hanya disajikan bagi golongan pekerja, sedangkan ...